Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Munculnya gejala infeksi HPV, baik pada pria maupun wanita, sering kali diabaikan atau dianggap masalah kesehatan yang sepele.
Namun, tahukah Anda bahwa kondisi ini bisa menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius dan berbahaya jika tidak diobati dengan tepat?
Ya, tidak hanya ketidaknyamanan, gejala infeksi HPV juga bisa menyebabkan kondisi medis yang serius, terutama jika tidak mendapatkan pengobatan. Berikut penjelasannya.
Cara Penularan Infeksi HPV
Virus Human Papillomavirus (HPV) biasanya menyebar melalui kontak langsung kulit ke kulit, terutama melalui hubungan seksual vaginal, anal, atau oral dengan pasangan yang terinfeksi.
Penularan virus ini juga bisa terjadi, meskipun seseorang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala yangjelas.
Dalam beberapa kasus, HPV juga bisa menyebar melalui penggunaan bersama barang-barang pribadi seperti handuk atau alat cukur, meskipun ini lebih jarang.
Gejala Infeksi HPV yang Perlu Diwaspadai
Banyak kasus infeksi HPV tidak menimbulkan gejala sama sekali, sehingga penderitanya tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi.
Namun, ada beberapa tanda yang harus Anda waspadai terkait infeksi virus ini. Berikut di antaranya:
1. Munculnya Kutil Kelamin – Kutil ini dapat berbentuk benjolan kecil, datar, atau menyerupai kembang kol di area genital, anus, atau bahkan mulut.
2. Perubahan pada Kulit di Area Genital – Munculnya bercak, benjolan kecil, atau perubahan pada warna kulit di area genital juga bisa menjadi tanda infeksi HPV.
3. Pendarahan Abnormal – Pada wanita, HPV bisa menyebabkan perdarahan di luar siklus menstruasi, terutama setelah berhubungan intim.
4. Sakit atau Tidak Nyaman saat Berhubungan Intim – Rasa sakit ini bisa disebabkan oleh kutil atau perubahan jaringan akibat infeksi.
5. Radang di Tenggorokan – Infeksi HPV yang menyebar lewat kontak mulut, juga bisa menyebabkan infeksi di area tenggoroakn. Kondisi ini menyebabkan peradangan kronis.
Mengapa Gejala Infeksi HPV Perlu Ditangani Segera?
Meskipun banyak infeksi HPV dapat sembuh sendiri dengan sistem imun tubuh, beberapa jenis HPV bertahan dan menyebabkan perubahan sel yang berujung kanker.
Namun, dengan penanganan dini yang tepat di layanan kesehatan terpercaya seperti Klinik Utama Sentosa, bisa membantu mencegah beberapa komplikasi ini:
- Kanker serviks pada wanita
- Kanker anus
- Kanker penis
- Kanker mulut dan tenggorokan
Selain itu, kutil kelamin yang tidak mendapatkan pengobatan juga bisa bertambah banyak, menyebabkan ketidaknyamanan fisik dan emosional.
Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?
Penting untuk segera berkonsultasi dan menjalani pemeriksaan medis, terutama jika Anda mengalami beberapa kondisi berikut:
- Munculnya kutil dan benjolan di area genital
- Pendarahan abnormal
- Nyeri saat berhubungan intim
- Rasa tidak nyaman atau perubahan di area mulut atau tenggorokan
Deteksi ini melalui pemeriksaan rutin, seperti pap smear untuk wanita dan pemeriksaan kesehatan seksual, sangatlah penting untuk menangani infeksi HPV dengan tepat.
Baca Juga: Kutil Kelamin Bertambah Banyak, Padahal Sudah Diobati? Waspada, Kamu Harus Tahu Penyebabnya!
Atasi Gejala Infeksi HPV dengan Penanganan Terbaik di Klinik Utama Sentosa
Meski pada awalnya infeksi HPV tidak menunjukkan gejala yang jelas, tetapi kondisi ini tetap perlu mendapatkan penanganan yang tepat.
Oleh sebab itu, penting bagi siapa saja yang memiliki risiko tinggi terinfeksi virus HPV, segeralah ke dokter untuk mendapatkan penanganan dan pengobatan yang tepat.
Dokter Klinik Utama Sentosa bisa membantu Anda mendapatkan diagnosis yang akurat, yang akan dibantu dengan fasilitas dan peralatan medis yang memadai.
Jadi, tunggu apalagi? Segeralah dapatkan pemeriksaan dan penanganan medis yang tepat dari tenaga medis profesional kami!
Anda bisa bertanya dari rumah atau dari mana saja, melalui layanan Konsultasi Dokter Online.⇒ [Tanya Dokter Kelamin]
Layanan ini bisa Anda akses secara gratis, melalui Chat Whatsapp yang beroperasi selama 24 jam!⇒ [WhatsApp Dokter]
Ingat! Tanpa penanganan yang tepat, infeksi HPV bisa menyebabkan komplikasi serius dan berbahaya bagi kesehatan jangka panjang.
