Dari Kontak Fisik hingga Kehamilan, Ini Jalur Penularan Penyakit Sifilis (Raja Singa) yang Perlu Diketahui

penyakit sifilis raja singa 1_4_11zon

Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Penyakit sifilis yang dikenal juga sebagai penyakit raja singa, merupakan salah satu kondisi yang bisa menular melalui hubungan seksual.

Penyakit ini awalnya mungkin akan menimbulkan gejala yang ringan, tetapi tanpa pengobatan yang tepat, infeksi bisa terus menyebar dan bahkan mengancam nyawa.

Oleh karena itu, penting bagi siapa saja yang aktif secara seksual untuk mengenali berbagai cara penularan penyakit sifilis (raja singa) untuk mencegahnya. Berikut penjelasannya!

Jalur Penularan Penyakit Sifilis (Raja Singa)

Pada umumnya, bakteri Treponema pallidum (penyebab sifilis) bisa menyerang dan menginfeksi tanpa menunjukkan gejala yang jelas.

Untuk itu, mengenali cara penularannya sangatlah penting. Berikut beberapa jalur penularan penyakit sifilis yang perlu Anda waspadai:

1. Penularan Melalui Kontak Fisik Seksual

Cara utama penularan sifilis adalah melalui hubungan seksual, baik vaginal, anal, maupun oral dengan seseorang yang telah terinfeksi.

Biasanya, pada awal infeksi penderita bisa mengalami luka terbuka di kelamin tanpa rasa sakit. Nah, luka inilah yang menjadi sumber utama penularan, terutama saat berhubungan.

2. Penularan dari Ibu ke Janin

Selain melalui hubungan seksual, sifilis juga bisa menular dari ibu hamil kepada janinnya. Kondisi ini disebut sifilis kongenital, yang dapat menyebabkan:

  • Keguguran atau bayi lahir mati
  • Bayi lahir dengan kelainan berat, seperti kerusakan tulang, hati, dan otak
  • Infeksi berat pada bayi baru lahir

Oleh karena itu, pemeriksaan sifilis sangat penting dilakukan selama kehamilan, agar dapat segera diberikan pengobatan dan mencegah penularan ke janin.

3. Penularan Melalui Transfusi Darah (Jarang Terjadi)

Meskipun sangat jarang terjadi di era modern ini, penularan melalui transfusi darah tetap bisa terjadi bila darah yang digunakan terkontaminasi bakteri Treponema pallidum.

Namun, karena saat ini semua darah yang disumbangkan wajib melalui proses skrining ketat, risiko penularan lewat jalur ini tergolong sangat rendah.

4. Penularan Lewat Luka Terbuka

Sifilis juga bisa menular melalui kontak langsung dengan luka terbuka yang mengandung bakteri, meskipun tidak melibatkan aktivitas seksual.

5. Tidak Menular Lewat Aktivitas Sehari-hari

Perlu Anda ketahui, penyakit sifilis (raja singa) tidak menular melalui interaksi sosial biasa, seperti:

  • Berjabat tangan
  • Berpelukan
  • Menggunakan toilet umum
  • Berbagi peralatan makan atau minum

Penularan hanya terjadi melalui kontak langsung dengan luka infeksi atau cairan tubuh dari penderitanya.

Gejala Penyakit Sifilis / Raja Singa yang Perlu Anda Waspadai

Gejala infeksi sifilis, bisa berbeda-beda tergantung pada tahap infeksi yang mereka derita. Berikut beberapa di antaranya:

1. Tahap Pertama (Primer) – Muncul luka kecil (chancre) di area infeksi, biasanya tidak terasa sakit atau perih.

2. Tahap Kedua (Sekunder) – Timbul ruam di tubuh, termasuk di telapak tangan dan kaki, disertai demam, kelelahan, atau pembengkakan kelenjar getah bening.

3. Tahap Laten – Pada tahap ini, gejala bisa hilang sementara, tetapi bakteri akan tetap ada dan terus menginfeksi tubuh.

4. Tahap Akhir (Tersier) – Infeksi dapat menyerang organ dalam seperti jantung, otak, dan saraf, menimbulkan komplikasi serius bahkan kematian.

Jika tidak tertangani dengan baik, gejala sifilis yang awalnya ringan bisa terus bertambah parah dan bahkan mengancam nyawa penderitanya.

Langkah Pencegahan yang Perlu Anda Lakukan

Untuk mencegah penularan sifilis, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan. Berikut di antaranya:

  • Hindari hubungan seksual bebas atau berganti-ganti pasangan
  • Gunakan kondom dengan benar saat berhubungan intim
  • Lakukan tes kesehatan seksual secara rutin, terutama bila memiliki aktivitas seksual berisiko
  • Segera periksa ke dokter bila muncul luka mencurigakan pada area genital

Dengan langkah penanganan yang tepat, Anda bisa mencegah penularan penyakit sifilis dan infeksi menular seksual lainnya.

penyakit sifilis raja singa 2_5_11zon
Ilustrasi seorang wanita yang terinfeksi penyakit sifilis (raja singa)

Pentingnya Pengobatan Medis yang Tepat

Penyakit sifilis (raja singa) bisa sembuh sepenuhnya, jika tertangani sedari tahap awal dengan pengobatan medis yang tepat.

Namun, pengobatan sendiri tanpa resep dokter tidak akan mengobati gejala dan infeksi, tetapi bisa berisiko memperburuk kondisi.

Konsultasikan segera kondisi Anda dengan dokter berpengalaman di Klinik Utama Sentosa, untuk mendapatkan diagnosis yang akurat serta pengobatan yang sesuai.

Baca Juga: Pentingnya Skrining dan Diagnosis Dini dalam Keberhasilan Pengobatan Sifilis Tahap Awal, Cek di Sini!

Atasi Penyakit Sifilis (Raja Singa) dengan Pengobatan Medis Tepat di Klinik Utama Sentosa

Penyakit sifilis (raja singa) merupakan penyakit menular seksual, yang bisa berbahaya jika tidak tertangani dengan tepat.

Namun, jangan cemas! Anda bisa berkonsultasi dengan dokter berpengalaman di Klinik Utama Sentosa.

Dokter terbaik kami, bisa melakukan pemeriksaan secara menyeluruh dan memberikan perawatan medis yang sesuai dengan kondisi Anda.

Selain itu, kami juga menyediakan layanan Konsultasi Dokter Online yang dapat Anda gunakan untuk lebih mudah berkonsultasi kapan saja.⇒ [Tanya Dokter Kelamin]

Layanan ini bisa Anda akses kapan dan di mana saja, melalui Chat Whatsapp yang beroperasi selama 24 jam, gratis!⇒ [WhatsApp Dokter]

Jadi, tunggu apalagi? Segeralah konsultasikan kondisi Anda dengan tim medis kami dan dapatkan perawatan yang tepat!

Reservasi Online

Anda dapat melakukan Reservasi secara online, tim Klinik Sentosa akan menghubungi Anda dalam waktu maks 1x24 jam ke depan.






    Chat Dokter
    Klinik kulit dan kelamin terpercaya di Jakarta