Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Gonore memiliki gejala awal serupa kencing nanah atau drip, yang mana IMS ini di sebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae.
Sebagai pengingat, infeksi ini dapat mempengaruhi saluran reproduksi, tenggorokan, dan bahkan mata.
Iya, inilah yang membuat gonore cukup berbahaya adalah kemampuannya untuk menyebar dengan cepat dan menyebabkan komplikasi serius jika tidak diobati dengan tepat.
Oleh karena itu, untuk memahami gejala awal gonore dan segera mencari perawatan medis yang di perlukan, marilah simak penjelasannya berikut ini hingga akhir.
6 Tanda dan Gejala Awal Munculnya Gonore
Cermati, inilah 6 tanda dan gejala awal gonore yang harus Anda perhatikan dengan seksama, yaitu:
1. Peningkatan Sekresi dari Area Genital
Salah satu gejala paling umum dari infeksi awal gonore pada pria maupun wanita adalah peningkatan sekresi dari area genital.
Pria sering mengalami keluarnya cairan dari penis yang berwarna kuning atau hijau.
Sementara wanita mungkin mengalami keputihan tidak normal berwarna kuning, hijau, atau berdarah.
2. Nyeri Saat Buang Air Kecil
Gonore sering menyebabkan rasa terbakar atau nyeri saat buang air kecil pada pria maupun wanita.
Dokter ahli Klinik Utama Sentosa Jakarta menambahkan bahwa sensasi ini dapat menjadi tanda bahwa bakteri gonore telah menginfeksi saluran kemih.
3. Nyeri atau Pembengkakan pada Area Genital
Perhatikan, pria yang terinfeksi gonore mungkin juga akan mengalami pembengkakan pada skrotum (kantung kemaluan) sebagai gejala awal.
Sedangkan wanita bisa merasakan nyeri pada panggul atau perut bagian bawah.
4. Perubahan pada Siklus Menstruasi
Tak jarang, gejala awal wanita yang terinfeksi gonore juga dapat mengalami perubahan pada siklus menstruasi mereka, termasuk periode yang lebih berat atau tidak teratur.
5. Gejala Tenggorokan
Nah, jika dampak gonore menyebar ke tenggorokan melalui hubungan seks oral.
Seseorang dapat mengalami gejala seperti sakit tenggorokan atau pembengkakan kelenjar getah bening di leher.
6. Konjungtivitis (Mata Merah)
Meski kurang umum, namun tak menutup kemungkinan infeksi mata yang di kenal sebagai konjungtivitis dapat terjadi jika bakteri gonore masuk ke mata.
Gejala awal kondisi gonore ini biasanya dapat menyebabkan mata merah, gatal, dan keluarnya cairan atau kotoran mata berwarna kuning kehijauan.
Kapan Anda Harus Mencari Perawatan Medis?
Jika seseorang yang Anda kenal atau Anda sendiri mengalami gejala-gejala yang di sebutkan di atas maupun memiliki kekhawatiran tentang kemungkinan infeksi gonore.
Tak ada salahnya untuk segera mencari perawatan medis dengan cepat ke dokter kelamin di Klinik Utama Sentosa.
Dokter ahli berkompeten kami dapat melakukan pemeriksaan fisik, tes laboratorium, dan memberikan pengobatan yang tepat untuk atasi gonore hingga tuntas.
Penting untuk di ingat bahwa gonore bisa menyebar dengan cepat dan memiliki konsekuensi serius jika tidak di obati saat gejala awal muncul.
Awas! Komplikasi yang mungkin terjadi termasuk infeksi organ reproduksi bagian dalam, infertilitas, bahkan penyebaran infeksi ke bagian tubuh lainnya.
Rekomendasi Terbaik Konsultasi Gonore Dokter Kelamin Jakarta, Gratis Disini!
Ingatlah bahwa gejala awal gonore bisa di obati dengan tuntas dan pencegahan tetap menjadi kunci untuk mengurangi risiko penularannya.
Namun, rekomendasi terbaik yang tepat tetap pastikan Konsultasi Dokter Online di Klinik Utama Sentosa dapat Anda lakukan guna anjuran medis yang tepat. ⇒ [Tanya Dokter Kelamin]
Anda tak perlu khawatir karena disini layanan komprehensif yang kami tawarkan juga menunjang perlindungan privasi, metode terkini, terjangkau, dan bebas stigma.
Baca Juga: Ini Faktor Penyebab Terinfeksi Gonore di Usia Muda, Cek Disini dan Hindari Segera!
Kami memahami bahwa kemudahan akses akan mendorong Langkah proaktif yang lebih efektif. Jadi, jangan tunggu sampai infeksi gonore Anda lebih parah seiring waktu!
Silahkan hubungi kontak WhatsApp kami dengan leluasa, karena layanan ini gratis untuk memudahkan informasi yang Anda butuhkan sekarang! ⇒ [Live Chat WhatsApp]
Yuk bersama kurangi risiko infeksi gonore dan tingkatkan kepedulian akan kesehatan organ reproduksi untuk kualitas hidup yang optimal.
