Kelamin Anda Loyo? Waspada Mungkin Saja Itu Ciri-Ciri Impoten!
Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Terdapat sejumlah ciri-ciri impoten yang perlu di ketahui pria guna mencegah terjadinya impotensi atau disfungsi ereksi pada kelamin.
Baca Juga : 4 Cara yang Bisa Terkena Penularan Epididimitis
Tanda jika Anda sedang mengalami impotensi yakni penis sulit untuk ereksi. Kondisi bisa terbilang tidak bahaya namun efeknya bila tidak segera mendapatkan pengobatan adalah infetilitas jangka panjang.
Sebagian pria yang mengalami hal ini tentu saja menjadi mimpi buruk. Ketahui ciri-ciri impoten atau disfungsi ereksi sangatlah penting bagi para pria agar mudah terdeteksi sejak dini.
Impotensi atau disfungsi ereksi bisa terjadi pada semua kalangan umur laki-laki, akan tetapi lebih sering di alami pria yang usianya 40 tahun. Jika hal ini dapat terjadi dalam kurun waktu yang lama ada baiknya perlu pemeriksaan.
Daftar Isi
ToggleBagaimana Ciri-Ciri Impoten (Disfungsi Ereksi atau Lemah Syahwat)
Di ketahui pengertian impoten atau lemah syahwat merupakan ketidakmampuan seseorang untuk mempertahankan ereksi di saat sedang melakukan aktivitas seksual.
Kondisi ini bisa memengaruhi kemampuan seseorang melakukan hubungan intim yang memuaskan. Penderita yang mengalami lemah syahwat akan mengalami penurunan gairah seksual.
Masalah ini normal terjadi apabil seseorang tengah mengalami stres atau kelelahan setelah berakivitas seharian. Berikut adalah beberapa ciri-ciri impotensi yang mungkin terjadi:
1. Kesulitan mencapai ereksi
Salah satu ciri utama impotensi adalah kesulitan untuk mencapai ereksi yang cukup keras untuk melakukan hubungan seksual. Ereksi mungkin tidak terjadi sama sekali atau tidak cukup keras atau tahan lama.
2. Kesulitan mempertahankan ereksi
Pria dengan impotensi juga mungkin mengalami kesulitan mempertahankan ereksi selama aktivitas seksual. Ereksi mungkin terjadi pada awalnya, tetapi kemudian menjadi lembek atau hilang secara bertahap.
3. Libido rendah
Seseorang dengan impotensi mungkin mengalami penurunan hasrat seksual atau libido. Mereka mungkin kehilangan minat dalam aktivitas seksual atau tidak merasa dorongan seksual yang kuat.
4. Gangguan ejakulasi
Beberapa pria dengan impotensi juga mungkin mengalami gangguan ejakulasi, seperti ejakulasi dini atau tertunda.
Ejakulasi dini terjadi ketika ejakulasi terjadi terlalu cepat, sedangkan ejakulasi tertunda adalah ketidakmampuan untuk ejakulasi meskipun ereksi telah terjadi.
5. Perasaan stres atau kecemasan
Impotensi dapat menyebabkan stres dan kecemasan yang signifikan pada pria. Mereka mungkin khawatir tidak mampu memuaskan pasangan mereka atau merasa rendah diri karena masalah ereksi.
6. Penurunan kepercayaan diri
Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan kepercayaan diri dan perasaan rendah diri pada pria. Mereka mungkin merasa malu atau terhambat dalam hubungan intim.
Perawatan yang Dokter Berikan Ketika Alami Disfungsi Ereksi atau Lemah Syahwat
Perawatan impotensi atau disfungsi ereksi akan tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Berikut adalah beberapa opsi perawatan yang mungkin direkomendasikan oleh dokter:
1. Perubahan gaya hidup
Pada beberapa kasus, perubahan gaya hidup dapat membantu mengatasi impotensi.
Ini mungkin meliputi menghentikan kebiasaan merokok, mengurangi konsumsi alkohol, menjaga berat badan yang sehat, berolahraga secara teratur, dan mengelola stres.
2. Terapi psikoseksual
Jika penyebab impotensi Anda terkait dengan faktor psikologis seperti kecemasan, depresi, atau masalah hubungan, terapi psikoseksual dapat membantu.
Terapis akan bekerja dengan Anda untuk mengatasi masalah emosional yang mungkin mempengaruhi fungsi seksual Anda.
3. Obat-obatan
Dokter dapat meresepkan obat-obatan untuk membantu meningkatkan aliran darah ke penis dan memperbaiki kemampuan ereksi.
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat-obatan ini. Karena mereka dapat memiliki efek samping tertentu dan interaksi dengan obat lain.
4. Terapi hormon
Jika impotensi disebabkan oleh tingkat hormon yang rendah, terapi hormon mungkin direkomendasikan.
Ini melibatkan pemberian hormon melalui injeksi, krim, atau terapi hormon lainnya untuk mengembalikan keseimbangan hormon yang sehat.
5. Pengobatan perangkat medis
Dalam beberapa kasus, dokter dapat merekomendasikan penggunaan perangkat medis. Seperti pompa vakum atau alat bantu ereksi lainnya untuk membantu mencapai atau mempertahankan ereksi.
6. Pembedahan
Pilihan pembedahan biasanya dianggap sebagai langkah terakhir jika perawatan lain tidak efektif. Pembedahan dapat melibatkan implantasi protesa penis atau prosedur vaskular untuk memperbaiki aliran darah ke penis.
Konsultasi Gratis secara Online 24 Jam Klinik Impotensi Jakarta
Carilah referensi klinik untuk penyakit kelamin untuk melakan sunat atau penyakit menular seksual terdekat. Dengan biaya terjangkau serta gratis layanan konsultasi secara online melalui Live Chat WA.
Klinik Spesialis Penyakit Kelamin ini memiliki dokter spesialis kulit kelamin serta staf medis yang berstandar internasional.
Pelayanan yang Kami berikan ramah dan memuaskan, sehingga pasien yang menjalani pengobatan pada klinik kami, serta alat medis yang canggih dan modern.
Baca Juga : Benarkah PID Berbahaya? Mari Ketahui Ciri Radang Panggul
Bila memiliki penyakit menular seksual atau penyakit kelamin yang mengganggu, segeralah hubungi Klinik Utama Sentosa pada nomor yang tertera diatas.
Artikel Terbaru
- 4 Jenis Infeksi Vagina yang Sering Terjadi, Mana yang Paling Berbahaya? 22 November 2024
- Catat! 5 Gejala Ini Bisa Menandakan Herpes Genital pada Pria yang Sering Tidak Disadari 19 November 2024
- Epididimitis dapat Memicu Komplikasi? Simak Jawabannya Disini! 16 November 2024
- Kenali, Berikut Gejala Gonore, Penyebab hingga Penanganannya, Simak! 16 November 2024
- Cek! Inilah 2 Gejala Umum Sifilis, Kenali Penyebabnya dan Penanganannya 15 November 2024
Alamat Klinik Sentosa
Jl. Raya Boulevard Timur Blok ND1 No 53 Kelapa Gading, Jakarta Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14240
Email: info@sentosaklinik.com
Phone: 0812-1230-6885
Whatsapp: 0812-1230-6885
Office Hours:
Senin s/d Minggu
Pukul: 10.00-20.00 WIB