Bagaimana Cara Penularan Penyakit Herpes?
Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Bagaimana cara penularan penyakit Herpes? Penyakit herpes adalah salah satu infeksi menular seksual yang umum dan dapat memengaruhi banyak orang di seluruh dunia. Mengetahui cara penularannya sangat penting dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit ini.
Baca Juga : Berapa Kisaran Biaya Pengobatan Herpes?
Terdapat dua jenis virus HSV yang paling umum terkait dengan penyakit herpes, yaitu HSV-1 dan HSV-2. HSV-1 umumnya terkait dengan herpes oral (luka lepuhan di sekitar mulut), sedangkan HSV-2 lebih sering menyebabkan herpes genital (luka lepuhan di area kelamin).
Herpes dapat menular bahkan saat tidak ada luka lepuhan yang terlihat atau gejala yang tampak. Ini berarti seseorang yang terinfeksi herpes mungkin tidak menyadari bahwa mereka membawa virus dan dapat dengan tidak sengaja menularkannya kepada pasangan seksual atau individu lainnya.
Daftar Isi
ToggleApa itu Penyakit Herpes?
Penyakit herpes adalah infeksi menular yang disebabkan oleh virus herpes simplex (HSV). Terdapat dua jenis utama virus HSV yang dapat menyebabkan penyakit herpes, yaitu herpes simplex virus tipe 1 (HSV-1) dan herpes simplex virus tipe 2 (HSV-2).
HSV-1 biasanya terkait dengan herpes oral, yang menyebabkan luka lepuhan di sekitar mulut, bibir, dan area sekitar wajah. Penularannya umumnya terjadi melalui kontak langsung dengan luka lepuhan aktif atau saliva orang yang terinfeksi.
HSV-2 cenderung berhubungan dengan herpes genital, yang menyebabkan luka lepuhan pada area kelamin, paha, dan bokong. Penyakit ini umumnya ditularkan melalui kontak seksual dengan seseorang yang terinfeksi HSV-2. Namun, penting untuk dicatat bahwa baik HSV-1 maupun HSV-2 dapat menginfeksi area genital dan mulut, tergantung pada lokasi kontak yang terjadi selama penularan.
Penyebab Utama Penyakit Herpes
Penyebab utama penyakit herpes adalah infeksi oleh virus herpes simplex (HSV). Terdapat dua jenis utama virus HSV yang dapat menyebabkan penyakit herpes, yaitu herpes simplex virus tipe 1 (HSV-1) dan herpes simplex virus tipe 2 (HSV-2).
HSV-1 biasanya terkait dengan herpes oral, yang menyebabkan luka lepuhan di sekitar mulut, bibir, dan area sekitar wajah. Penularannya umumnya terjadi melalui kontak langsung dengan luka lepuhan aktif atau saliva orang yang terinfeksi. Penyebab umum infeksi HSV-1 adalah:
- Kontak Langsung: Penularan virus HSV-1 terjadi melalui kontak langsung dengan luka lepuhan pada orang yang terinfeksi. Ini dapat terjadi melalui ciuman, berbagi alat makan atau minum, atau melalui kontak kulit-ke-kulit.
- Kontak Oral-genital: HSV-1 juga dapat ditularkan melalui aktivitas seksual, terutama jika ada kontak antara mulut dan area genital.
- Kontak dengan Benda Terkontaminasi: Virus HSV-1 dapat bertahan hidup di permukaan benda-benda seperti sikat gigi, handuk, atau peralatan makan yang terkontaminasi, dan dapat ditularkan jika orang yang belum terinfeksi menggunakan benda-benda tersebut.
HSV-2 cenderung berhubungan dengan herpes genital, yang menyebabkan luka lepuhan pada area kelamin, paha, dan bokong. Penyakit ini umumnya ditularkan melalui kontak seksual dengan seseorang yang terinfeksi HSV-2. Penyebab umum infeksi HSV-2 adalah:
- Kontak Seksual: Penularan virus HSV-2 terjadi melalui kontak seksual yang melibatkan area genital. Ini termasuk hubungan seksual vaginal, anal, atau oral dengan orang yang terinfeksi.
- Penularan dari Ibu ke Bayi: Seorang ibu yang terinfeksi HSV-2 juga dapat menularkan virus kepada bayinya selama persalinan, yang dapat menyebabkan komplikasi serius pada bayi baru lahir.
Baik HSV-1 maupun HSV-2 dapat menginfeksi area genital dan mulut, tergantung pada lokasi kontak yang terjadi selama penularan.
Sebaiknya menghindari kontak dengan luka lepuhan yang terlihat, menggunakan kondom selama aktivitas seksual, dan menghindari berbagi alat makan atau minum dengan orang yang terinfeksi untuk mengurangi risiko penularan herpes.
Gejala Umum Penyakit Herpes
Penyakit herpes dapat menunjukkan berbagai gejala yang dapat bervariasi antara individu yang terinfeksi. Gejala umum penyakit herpes termasuk:
- Luka Lepuhan: Salah satu gejala paling khas dari penyakit herpes adalah munculnya luka lepuhan yang terasa gatal, terbakar, atau nyeri pada area yang terinfeksi. Luka lepuhan ini dapat pecah dan membentuk kerak sebelum sembuh.
- Ruam Kulit: Infeksi herpes sering disertai dengan ruam kulit yang meradang di sekitar area yang terkena. Ruam ini dapat berupa kemerahan, bengkak, dan terasa sensitif.
- Rasa Tidak Nyaman: Beberapa orang mengalami sensasi tidak nyaman atau nyeri sebelum munculnya luka lepuhan. Hal ini dapat berupa rasa gatal, terbakar, atau nyeri pada area yang terinfeksi.
- Gejala Flu-Like: Pada beberapa kasus, terutama saat infeksi awal, seseorang dapat mengalami gejala mirip flu seperti demam, nyeri otot, sakit kepala, nyeri pada kelenjar getah bening, dan kelelahan.
- Kesulitan Buang Air Seni: Infeksi herpes genital dapat menyebabkan rasa nyeri atau kesulitan saat buang air kecil, terutama jika luka lepuhan terdapat di sekitar uretra.
Beberapa individu yang terinfeksi herpes mungkin tidak mengalami gejala atau mengalami gejala yang sangat ringan sehingga sulit untuk dikenali. Ini dapat menyebabkan penyebaran virus tanpa disadari kepada pasangan seksual atau individu lainnya.
Gejala herpes dapat muncul dalam periode waktu yang berbeda setelah terjadi infeksi. Biasanya, gejala pertama kali muncul dalam waktu 2-20 hari setelah terpapar virus.
Jika Anda mencurigai bahwa Anda mungkin terinfeksi herpes atau mengalami gejala yang mencurigakan, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan. Diagnosis yang tepat dan penanganan yang dini dapat membantu mengelola gejala dan mengurangi risiko penyebaran penyakit ini.
Jenis-jenis Penyakit Herpes
Penyakit herpes terdiri dari beberapa jenis berdasarkan lokasi infeksi dan jenis virus herpes simplex (HSV) yang menyebabkannya. Berikut adalah jenis-jenis penyakit herpes yang umum:
- Herpes Oral (Herpes Labialis): Ini adalah jenis herpes yang paling umum dan disebabkan oleh HSV-1. Herpes oral menyebabkan luka lepuhan atau cold sore di sekitar mulut, bibir, atau area sekitar wajah. Infeksi biasanya terjadi melalui kontak langsung dengan luka lepuhan aktif atau saliva orang yang terinfeksi.
- Herpes Genital: Ini adalah jenis herpes yang terkait dengan HSV-2, meskipun HSV-1 juga dapat menyebabkannya. Herpes genital menyebabkan luka lepuhan di area kelamin, paha, dan bokong. Penyakit ini ditularkan melalui kontak seksual dengan orang yang terinfeksi, terutama melalui hubungan seksual vaginal, anal, atau oral.
- Herpes Whitlow: Herpes whitlow adalah infeksi herpes yang terjadi pada jari-jari tangan atau jari-jari kaki. Infeksi biasanya terjadi ketika virus HSV masuk melalui retakan kecil pada kulit, seperti luka atau lecet, dan menyebabkan luka lepuhan yang nyeri dan berisi cairan.
- Herpes Gladiatorum: Ini adalah jenis herpes yang sering terjadi pada para olahragawan yang berkontak langsung dengan kulit orang lain, seperti pegulat atau pemain gulat. Infeksi ini ditandai dengan luka lepuhan di area tubuh yang terkena kontak.
- Herpes Meningitis: Ini adalah bentuk infeksi herpes yang mempengaruhi sistem saraf dan menyebabkan peradangan pada membran yang melindungi otak dan sumsum tulang belakang. Gejalanya mirip dengan meningitis, termasuk sakit kepala, demam, kaku kuduk, dan sensitivitas terhadap cahaya.
- Herpes Ocular (Herpes Mata): Herpes ocular adalah infeksi herpes yang mempengaruhi mata. Ini dapat menyebabkan peradangan pada kelopak mata, konjungtiva, atau kornea, yang dapat menyebabkan rasa sakit, sensasi terbakar, kepekaan terhadap cahaya, dan gangguan penglihatan.
Setiap jenis penyakit herpes memiliki gejala dan karakteristiknya sendiri. Penting untuk diingat bahwa baik HSV-1 maupun HSV-2 dapat menginfeksi area genital dan mulut, tergantung pada lokasi kontak yang terjadi selama penularan.
Bagaimana Cara Penularan Penyakit Herpes
Penyakit herpes dapat ditularkan melalui berbagai cara, terutama melalui kontak langsung dengan luka lepuhan aktif atau kulit yang terinfeksi. Berikut adalah beberapa cara umum penularan penyakit herpes:
- Kontak kulit-ke-kulit: Penyakit herpes dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan kulit yang terinfeksi. Ini terjadi ketika luka lepuhan aktif atau area kulit yang terinfeksi dengan virus herpes disentuh oleh orang lain. Misalnya, ketika ada sentuhan langsung antara luka lepuhan pada mulut, bibir, atau area genital dengan kulit orang yang belum terinfeksi.
- Kontak seksual: Penyakit herpes genital umumnya ditularkan melalui kontak seksual dengan orang yang terinfeksi. Hal ini dapat melibatkan hubungan seksual vaginal, anal, atau oral dengan seseorang yang memiliki luka lepuhan aktif atau mengalami episode herpes yang aktif di area kelamin.
- Kontak dengan luka lepuhan aktif: Luka lepuhan yang terbuka dan aktif merupakan sumber utama penularan virus herpes. Jika seseorang menyentuh luka lepuhan aktif pada orang yang terinfeksi dan kemudian menyentuh area sensitif lainnya pada tubuh mereka sendiri, seperti mata, bibir, atau kelamin, maka penularan herpes dapat terjadi.
- Hubungan seksual oral-genital: Kontak antara mulut dan area genital juga dapat menyebabkan penularan virus herpes. Jika orang yang terinfeksi herpes oral melakukan seks oral pada pasangan mereka atau orang yang belum terinfeksi, maka risiko penularan herpes genital meningkat.
- Penularan dari ibu ke bayi: Jika seorang ibu memiliki infeksi herpes genital aktif saat melahirkan, ia dapat menularkan virus kepada bayinya. Penularan ini dapat menyebabkan komplikasi serius pada bayi, seperti infeksi herpes pada mata, kulit, atau sistem saraf pusat.
- Berbagi barang-barang pribadi: Walaupun lebih jarang, herpes dapat ditularkan melalui berbagi barang-barang pribadi yang terkontaminasi dengan virus, seperti sikat gigi, handuk, atau alat makan. Namun, risiko penularan melalui kontak benda ini biasanya lebih rendah daripada melalui kontak langsung dengan luka lepuhan aktif.
Bahwa virus herpes dapat menular bahkan saat tidak ada luka lepuhan yang terlihat, karena virus dapat bersembunyi di dalam tubuh dalam keadaan dorman dan tetap menular.
Untuk mencegah penularan penyakit herpes, penting untuk menggunakan praktik seksual yang aman, seperti penggunaan kondom, menghindari kontak langsung dengan luka lepuhan, dan tidak berbagi barang-barang pribadi dengan orang yang terinfeksi herpes.
Jika Anda mencurigai infeksi herpes atau ingin mempelajari lebih lanjut tentang pencegahan dan pengobatan penyakit ini, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan.
Baca Juga : Cara Mencegah untuk Penyakit Herpes
Klinik Utama Sentosa Spesialis Penyakit Kelamin
Klinik Utama Sentosa merupakan klinik spesialis penyakit kelamin dan penyakit menular seksual yang berada di Jakarta, memiliki dokter spesialis dan tenaga ahli profesinal serta di dukung oleh fasilitas medis yang lengkap, canggih dan modern. ⇒ [WhatsApp]
Bila Anda mempunyai masalah seputar kelamin atau penyakit menular seksual lainnya, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional kami secara online gratis 24jam untuk mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat. ⇒ [Tanya Dokter Kelamin]
Artikel Terbaru
- Ingin Tahan Lebih Lama? Yuk, Ikuti 5 Cara Agar Tidak Ejakulasi Dini Berikut! 20 Desember 2024
- Cara Ampuh Agar Luka Herpes Genital Cepat Kering, Bisakah Tanpa Pengobatan Medis? 17 Desember 2024
- Sinyal Merah! Kista Bartholin Bernanah Bisa Menandakan Infeksi Serius Lho 13 Desember 2024
- Waspada! Kamu Bisa Terinfeksi Gonore Kalau Lakukan Hal Ini Lho 10 Desember 2024
- Jangan Biarkan Penyakit Kencing Nanah Mengganggu, Cek Cara Tepat Mengatasinya Disini! 6 Desember 2024
Alamat Klinik Sentosa
Jl. Raya Boulevard Timur Blok ND1 No 53 Kelapa Gading, Jakarta Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14240
Email: info@sentosaklinik.com
Phone: 0812-1230-6885
Whatsapp: 0812-1230-6885
Office Hours:
Senin s/d Minggu
Pukul: 10.00-20.00 WIB