Cara Pengobatan Penyakit Disfungsi Seksual
Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Pengobatan disfungsi seksual tergantung pada kondisi yang mendasari gangguan tersebut. Sebagian besar penyebab masalah jenis ini dapat terobati dengan pengobatan masalah fisik atau psikologis. Segera periksakan pada dokter spesialis kelamin agar tidak mengalami masalah serius pada disfungsi seksual.
Meski merupakan salah satu gangguan seksual yang paling umum terjadi pada pria, sayangnya banyak orang yang menganggap remeh dan merasa tabu untuk membicarakannya. Meski sudah terlambat untuk menyadari tanda dan gejala awal disfungsi ereksi, pengobatannya juga sudah terlambat.
Memahami potensi penyebab yang paling umum dapat membantu untuk mengidentifikasi penyebab dan faktor risikonya sehingga kondisi ini dapat ditangani dengan tepat.
Daftar Isi
ToggleApa itu Disfungsi Ereksi?
Disfungsi ereksi (DE), atau juga sebagai impotensi, terjadi ketika seorang pria tidak mampu mendapatkan atau mempertahankan ereksi penis yang cukup untuk kepuasan seksual kedua pasangan.
Terkadang, banyak pria yang salah mengira DE sebagai masalah seksual lainnya karena tak jarang gangguan tersebut bisa terjadi bersamaan. Beberapa masalah seksual yang sering mengaitkannya dengan disfungsi ereksi adalah:
- Libido yang rendah berarti memiliki penurunan minat dalam keintiman seksual.
- Ejakulasi dini saat ejakulasi terjadi terlalu cepat setelah penetrasi.
- Ejakulasi tertunda pada saat ejakulasi membutuhkan waktu lama setelah penetrasi.
- Anorgasmia adalah ketika Anda tidak bisa orgasme meskipun ada rangsangan seksual.
Gejala Disfungsi Seksual
Disfungsi seksual dapat bermanifestasi dalam berbagai bentuk tergantung pada jenis dan penyebab masalahnya. Gejala dan tanda disfungsi seksual yang terjadi baik pada pria maupun wanita antara lain:
- Berkurangnya keinginan untuk aktivitas seksual.
- Kesulitan untuk terangsang atau terangsang secara seksual.
- Merasakan nyeri atau nyeri saat berhubungan seksual.
1. Gejala yang khusus untuk pria adalah:
- Ketidakmampuan untuk mempertahankan dan mencapai ereksi selama hubungan seksual.
- Tertundanya ejakulasi meskipun ada rangsangan seksual yang cukup.
- Ketidakmampuan untuk mengontrol waktu ejakulasi.
2. Gejala pada wanita yaitu:
- Ketidakmampuan untuk mencapai orgasme.
- Pelumasan Miss V yang tidak memadai sebelum dan selama hubungan seksual.
- Ketidakmampuan untuk mengendurkan otot-otot vagina untuk memungkinkan hubungan intim.
Penyebab Disfungsi Seksual
Disfungsi seksual seringkali menjadi penyebab stres fisik atau psikologis yang terjadi pada seseorang. Penyebabnya bisa lebih dari satu faktor. Beberapa penyebab lain yang dapat mendasari terjadinya gangguan disfungsi seksual antara lain:
- Menekankan.
- Perasaan takut atau cemas tentang seks.
- Pengaruh kadar hormon.
- Masalah kesehatan mental (seperti depresi).
- Pelecehan atau trauma seksual di masa lalu.
- Memiliki masalah dalam hubungan.
- Konsumsi obat dan perawatan tertentu.
- Mati haid.
- Sedang hamil, melahirkan, atau menyusui baru-baru ini.
- Memiliki masalah medis seperti kanker, diabetes, masalah jantung, multiple sclerosis, atau masalah kandung kemih.
Faktor Risiko Disfungsi Seksual
Selain penyebabnya, Anda juga perlu mengetahui beberapa faktor risiko dari masalah ini. Jika Anda memiliki beberapa kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko Anda, lebih baik kurangi atau hentikan. Beberapa risiko tersebut antara lain:
- Merokok.
- Kegemukan.
- Konsumsi alkohol berlebihan.
- Konsumsi narkotika.
- Pola hidup dan pola makan yang tidak sehat, mengonsumsi makanan tinggi lemak dapat menyebabkan peningkatan risiko disfungsi seksual.
Pencegahan
Beberapa jenis disfungsi seksual dengan penyebab tertentu tidak dapat dicegah. Namun, hal-hal berikut dapat dilakukan untuk mencegah faktor-faktor yang mempengaruhi disfungsi seksual, yaitu:
- Berhenti merokok.
- Berolahraga setiap hari, minimal 15 menit setiap hari.
- Menjaga berat badan ideal.
- Diet gizi seimbang.
- Batasi konsumsi alkohol, maksimal dua gelas per hari.
- Kontrol rutin penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.
Pengobatan
Pengobatan disfungsi seksual tergantung pada kondisi yang mendasari gangguan tersebut. Sebagian besar penyebab masalah jenis ini dapat diobati dengan mengobati masalah fisik atau psikologis. Beberapa cara pengobatan yang dapat dilakukan, yaitu:
- Pengobatannya berupa suntikan hormon, pil, atau krim.
- Alat bantu mekanis, seperti contoh alat vakum dan implan penis pada pria, serta dilator dan vibrator pada wanita.
- Terapis seks.
- Penanganan perilaku menyimpang.
- Psikoterapi.
- Seks edukasi.
Konsultasikan di Klinik Kulit Kelamin
Itulah beberapa fakta yang mengenai Cara Mengobati Penyakit Disfungsi Seksual yang perlu kamu ketahui agar kamu bisa mewaspadai bahwa bahaya penyakit menular seksual ini.
Di Klinik Sentosa, salah satu klinik kelamin terbaik di Jakarta memiliki Dokter Spesialis Kulit Kelamin serta Staff Medis yang berstandar internasional. Dan Klinik Sentosa sangat mengutamakan pelayanan yang ramah dan baik terhadap pasien.
Jika kamu memiliki penyakit menular seksual yang mengganggu, segeralah hubungi Klinik Sentosa dan ikuti sosial media kami :
Instagram : @kliniksentosajakarta
Twitter : @klinik_sentosa
Tiktok : @klinik_sentosa
Artikel Terbaru
- Apa yang Harus Dilakukan Jika Kista Bartholin Pecah? Ini Caranya, Cek Yuk! 11 Oktober 2024
- Nanah Gonore Hilang? Jangan Terburu-Buru, Perhatikan Hal Ini Agar Sembuh Total! 8 Oktober 2024
- 5 Kesalahan yang Bisa Sebabkan Penis Bengkak, Catat! 4 Oktober 2024
- Kutil Kelamin yang Berbahaya, Jangan Sepelekan Gejalanya! 1 Oktober 2024
- Keputihan Seperti Keju Hancur? Hati-Hati, Ini Bisa Jadi Tanda Infeksi! 27 September 2024
Alamat Klinik Sentosa
Jl. Raya Boulevard Timur Blok ND1 No 53 Kelapa Gading, Jakarta Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14240
Email: info@sentosaklinik.com
Phone: 0812-1230-6885
Whatsapp: 0812-1230-6885
Office Hours:
Senin s/d Minggu
Pukul: 10.00-20.00 WIB