Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Kista bartholin merupakan benjolan kecil yang sering muncul di salah satu bibir vagina dan bisa pecah, terutama jika terinfeksi.
Meski pecahnya kista bartholin bisa mengurangi rasa sakit yang signifikan, tetapi hal ini bisa memicu masalah kesehatan yang lebih serius.
Lantas, apa yang harus dilakukan jika kista bartholin pecah dan menimbulkan rasa sakit yang parah? Mari simak penjelasan berikut.
Memahami Kista Bartholin yang Pecah
Pecahnya kista bartholin, biasanya akan mengeluarkan cairan bening atau nanah. Kondisi ini bisa menyebabkan rasa sakit sebelumnya berkurang.
Meski begitu, pecahnya kista bartholin bukan menandakan bahwa penyakit ini sembuh. Pecahnya kista bisa memicu berbagai masalah kesehatan yang lebih serius, termasuk:
1. Infeksi Lebih Lanjut – Setelah kista pecah, bakteri bisa masuk ke dalam luka, dan mneyebabkan infeksi yang lebih parah.
2. Pembentukan Abses – Abses adalah penumpukan nanah akibat infeksi vagina, yang bisa menyebabkan peradangan dan rasa sakit lebih hebat.
3. Kambuhnya Kista – Pecahnya kista tidak mencegah kista muncul kembali di kemudian hari, terutama jika masalah penyumbatan kelenjar bartholin belum teratasi.
Tindakan Pertolongan Pertama Setelah Kista Bartholin Pecah
Jika kista bartholin pecah, ada beberapa langkah yang bisa dilakukann sebagai pertolongan pertama. Berikut di antaranya:
1. Bersihkan Area dengan Lembut
Pastikan untuk membersihkan area kista yang pecah, dengan air hangat dan sabun yang lembut. Hindari juga penggunaan produk pembersih yang mengandung pewangi.
2. Kompres Hangat
Mengompres area dengan handuk hangat, bisa membantu mempercepat penyembuhan luka dan mengurangi rasa nyeri.
3. Jaga Kelembapan Area
Setelah membersihkan dan mengompres, pastikan area kista yang pecah tetap kering untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
4. Hindari Aktivitas yang Menekan Area Tersebut
Sebisa mungkin, hindarilah aktivitas fisik yang bisa memberikan tekanan pada area kista, seperti bersepeda atau duduk terlalu lama, sampai kondisi benar-benar membaik.
5. Konsultasikan dengan Dokter
Meskipun kista bartholin sudah pecah, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter yang berpengalaman, seperti di Klinik Utama Sentosa.
Dengan mengambil langkah yang tepat, Anda dapat mengatasi kista bartholin dengan tepat dan lebih efektif.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika Anda mengalami kista bartholin pecah dan disertai dengan gejala berikut, segeralah berkonsultasi dengan dokter:
- Demam tinggi
- Kemerahan dan bengkak yang semakin parah
- Nyeri yang tidak tertahankan
- Keluar nanah dalam jumlah yang banyak
- Kista terus terjadi secara berulang
Berkonsultasi dengan dokter adalah langkah yang tepat, terutama jika sebelumnya kista telah terinfeksi dan menimbulkan gejala yang signifikan.
Oleh karena itu, jangan pernah ragu dan segeralah berkonsultasi dengan dokter, untuk mendapatkan saran medis yang efektif dan sesuai.
Baca Juga: Wanita Wajib Tahu! 5 Ciri Bintik Gatal pada Kemaluan Ini Harus Kamu Waspadai
Atasi Kista Bartholin yang Pecah atau Terinfeksi di Klinik Utama Sentosa
Kista bartholin yang pecah atau terinfeksi, tentu dapat menyebabkan gejala atau ketidaknyamanan yang signifikan.
Namun, dengan bantuan tim medis yang tepat di Klinik Utama Sentosa, kista bartholin bisa ditangani dengan tepat dan lebih efektif.
Mengapa begitu? Karena kami menyediakan sarana medis yang berstandar tinggi. Sehingga, dokter dan tim medis terbaik kami bisa membantu Anda dengan maksimal.
Jadi, jangan pernah ragu atau malu untuk berkonsultasi, segeralah dapatkan saran medis yang tepat dari tim medis kami melalui layanan Konsultasi Dokter Online.⇒ [Tanya Dokter Kelamin]
Tenang saja, layanan ini kami sediakan secara gratis, melalui Chat Whatsapp yang tersedia selama 24 jam.⇒ [WhatsApp Dokter]
Ayo, segera dapatkan saran yang tepat dan konsultasikan keluhan Anda dengan profesional medis kami ya.
