Apa Itu Vulvovaginitis dan Benarkah Bisa Berbahaya Bagi Kesehatan Reproduksi Wanita? Cek Ulasannya Yuk
Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Vulvovaginitis merupakan salah satu kondisi yang mungkin masih belum banyak di ketahui oleh para wanita.
Meskipun begitu, kondisi ini merupakan kondisi yang cukup umum terjadi pada wanita di berbagai usia, mulai dari remaja hingga wanita yang telah memasuki fase menopause.
Namun, apakah benar vulvovaginitis dapat berbahaya bagi kesehatan reproduksi wanita? Apa saja gejalanya? Dan bagaimana cara mengatasinya?
Ya, untuk menjawab semua pertanyaan tersebut, mari kita simak pembahasan lengkap mengenai penyakit tersebut di bawah ini.
Daftar Isi
ToggleApa Itu Vulvovaginitis?
Vulvovaginitis merupakan peradangan atau inflamasi yang terjadi pada organ intim wanita, yang dapat di sebabkan oleh berbagai faktor.
Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan peradangan pada vulva dan vagina, seperti:
1. Vaginosis Bakterialis: Kondisi ini terjadi ketika keseimbangan bakteri di vagina terganggu, yang sering di sebabkan oleh pertumbuhan bakteri jahat berlebih.
2. Infeksi Jamur Vagina: Kondisi ini terjadi ketika terdapat pertumbuhan jamur Candida albicans, yang berlebih pada area genital.
3. Infeksi Menular Seksual: Berbagai jenis infeksi menular seksual yang di sebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau parasit, dapat menyebabkan peradangan pada vagina dan vulva.
4.Alergi atau Iritasi: Kedua kondisi ini dapat terjadi akibat penggunaan produk pembersih yang berbahan kimia keras, menggunakan pakaian ketat, atau faktor lainnya.
Vulvovaginitis umumnya dapat menimbulkan gejala yang berbeda-beda, tergantung penyebab dan masing-masing individu.
Namun, kondisi ini dapat menimbulkan gejala utama berupa gatal, perih, dan kemerahan pada area vagina dan vulva.
Selain itu, wanita yang mengalami kondisi ini juga dapat mengalami perubahan pada keputihan, yaitu keputihan menjadi berbau tidak sedap dan berwana tidak biasa.
Diagnosis dan Pengobatan Vulvovaginitis
Mengingat vulvovaginitis bisa di sebabkan oleh banyak faktor, maka penting untuk memeriksakan diri ke dokter, untuk mendapatkan diagnosis yang akurat.
Dokter dapat melakukan pemeriksaan dengan beberapa metode diagnosis yang umum di lakukan, seperti:
1. Tanya Jawab Medis: Dokter dapat melakukan wawancara medis untuk mengetahui riwayat kesehatan serta riwayat seksual setiap pasien.
2. Pemeriksaan Panggul: Dokter dapat melakukan pemeriksaan panggul dengan menggunakan alat, untuk mellihat secara langsung ke dalam vagina.
3. Tes Laboratorium: Dokter dapat mengambil sampel cairan vagina atau leher rahim, untuk memastikan jenis penyebab yang di alami.
4. Memeriksa Kadar pH Vagina: Dokter dapat memeriksa kadar pH pada vagina, untuk memastikan adanya bakteri atau parasit yang menyebabkan infeksi.
Setelah mendapatkan diagnosis yang akurat, dokter dapat memberikan saran pengobatan yang tepat sesuai dengan penyebab dan tingkat keparahan kondisi masing-masing pasien.
Dokter dapat meresepkan antibiotik, antijamur, atau obat oral maupun topikal lainnya yang sesuai dengan penyebabnya.
Penting untuk melakukan pemeriksaan dan pengobatan dengan dokter yang tepat, seperti dokter spesialis ginekologi di Klinik Utama Sentosa, agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Baca Juga: 7 Makanan Penyebab Vagina Anda Bau, Perhatikan No.5
Apakah Vulvovaginitis Berbahaya Bagi Kesehatan Reproduksi Wanita?
Meski pada umumnya vulvovaginitis tidak berbahaya, tetapi jika tidak di tangani penyakit ini dapat semakin parah, dan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih berbahaya.
Berikut ini adalah beberapa komplikasi yang mungkin terjadi akibat peradangan pada vagina dan vulva yang tidak di obati, seperti:
1. Risiko Infertilitas (Kemandulan)
Jika tidak di tangani, peradangan dan infeksi dapat mengganggu lingkungan yang di perlukan untuk fertilisasi spema dan sel telur, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko mandul.
2. Komplikasi pada Kehamilan
Wanita yang mengalami penyakit ini pada saat hamil, dapat meningkatkan risiko gangguan atau komplikasi pada janin dan kesehatan ibu selama kehamilan.
3. Komplikasi Infeksi Menular Seksual
Komplikasi akibat infeksi menular seksual, juga dapat terjadi pada wanita yang mengalami vulvovaginitis yang disebabkan oleh infeksi menular seksual.
Meskipun demikian, penting untuk di catat bahwa tidak semua kasus vulvovaginitis akan menyebabkan masalah reproduksi.
Banyak kasus yang dapat di obati dengan efektif dan tanpa komplikasi yang terjadi. Oleh karena itu, jangan ragu untuk menghubungi dokter yang tepat di Klinik Utama Sentosa.
Dokter dapat memberikan arahan pengobatan serta informasi kesehatan yang penting untuk mengatasi penyakit ini.
Tidak hanya itu, dokter juga akan memberikan layanan kesehatan berstandar internasional, yang akan selalu mengutamakan kesehatan, kebutuhan, kenyamanan, dan privasi pasien.
Jadi, sebaiknya segera hubungi dokter melalui layanan Konsultasi Dokter Online, yang tersedia melalui Whatsapp.⇒ [Tanya Dokter Kelamin]
Ingat! Pengobatan dan perawatan yang optimal akan Anda dapatkan apabila penyakit di tangani dengan cepat dan tepat.
Silahkan hubungi dan konsultasikan dengan dokter spesialis ginekologi yang berpengalaman, melalui layanan yang tersedia selama 24 jam, gratis!⇒ [Live Chat WhatsApp]
Artikel Terbaru
- Apa yang Harus Dilakukan Jika Kista Bartholin Pecah? Ini Caranya, Cek Yuk! 11 Oktober 2024
- Nanah Gonore Hilang? Jangan Terburu-Buru, Perhatikan Hal Ini Agar Sembuh Total! 8 Oktober 2024
- 5 Kesalahan yang Bisa Sebabkan Penis Bengkak, Catat! 4 Oktober 2024
- Kutil Kelamin yang Berbahaya, Jangan Sepelekan Gejalanya! 1 Oktober 2024
- Keputihan Seperti Keju Hancur? Hati-Hati, Ini Bisa Jadi Tanda Infeksi! 27 September 2024
Alamat Klinik Sentosa
Jl. Raya Boulevard Timur Blok ND1 No 53 Kelapa Gading, Jakarta Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14240
Email: info@sentosaklinik.com
Phone: 0812-1230-6885
Whatsapp: 0812-1230-6885
Office Hours:
Senin s/d Minggu
Pukul: 10.00-20.00 WIB